Selasa, 07 Oktober 2014

Jembatan


JEMBATAN
Pengertian jembatan
            Pengertian jembatan secara umum adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, kali, jalan kereta api, jalan raya yang melintang tidak sebidang dan lain-lain.
            Dengan berkembangnya teknologi ada berbagai macam jenis jembatan yang di bangun unutk keperluan mobilisasi baik itu berdasarkan fungsi jembatan tersebut, dimana jembatan itu di bangun,  bahan kontruksi yang digunakan serta tipe struktur yang di aplikasikan pada jembatan.
            1. berdasarkan fungsinya jembatan di bagi menjadi :
a.  Jembatan jalan raya (highway bridge),
b.  Jembatan jalan kereta api (railway bridge),
c. Jembatan pejalan kaki atau penyeberangan (pedestrian bridge).
2. Berdasarkan lokasi jembatan dibagi menjadi :
a. Jembatan di atas sungai atau danau serta laut,
b. Jembatan di atas lembah,
c. Jembatan di atas jalan yang ada (fly over),
d. Jembatan di atas saluran irigasi/drainase (culvert),
e, Jembatan di dermaga (jetty).
3. Berdasarkan bahan konstruksinya, jembatan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain :
a. Jembatan kayu (log bridge),
b. Jembatan beton (concrete bridge),
c. Jembatan beton prategang (prestressed concrete bridge),
d. Jembatan baja (steel bridge),
e. Jembatan komposit (compossite bridge).
4. Berdasarkan tipe strukturnya, jembatan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain :
a. Jembatan plat (slab bridge),
b. Jembatan plat berongga (voided slab bridge),
c. Jembatan gelagar (girder bridge),
d. Jembatan rangka (truss bridge),
e. Jembatan pelengkung (arch bridge),
f. Jembatan gantung (suspension bridge),
g.Jembatan kabel (cable stayed bridge),
h. Jembatan cantilever (cantilever bridge).
STRUKTUR JEMBATAN
Secara umum struktur jembatan dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu struktur atas dan struktur bawah.
1.  Struktur Atas (Superstructures)
Struktur atas jembatan merupakan bagian yang menerima beban langsung yang meliputi berat sendiri, beban mati, beban mati tambahan, beban lalu-lintas kendaraan, gaya rem, beban pejalan kaki, dll.
Struktur atas jembatan umumnya meliputi :
a Trotoar :
             1. Sandaran dan tiang sandaran,
             2. Peninggian trotoar (Kerb),
             3.  Slab lantai trotoar.
             4.  Slab lantai kendaraan,
             5.  Gelagar (Girder),
             6. Balok diafragma,
             7. Ikatan pengaku (ikatan angin, ikatan melintang),
             8. Tumpuan (Bearing).
2.  Struktur Bawah (Substructures)
Struktur bawah jembatan berfungsi memikul seluruh beban struktur atas dan beban lain yang ditumbulkan oleh tekanan tanah, aliran air dan hanyutan, tumbukan, gesekan pada tumpuan dsb. untuk kemudian disalurkan ke fondasi. Selanjutnya beban-beban tersebut disalurkan oleh fondasi ke tanah dasar.
Struktur bawah jembatan umumnya meliuputi :
a. Pangkal jembatan (Abutment),
1. Dinding belakang (Back wall),
2. Dinding penahan (Breast wall),
3. Dinding sayap (Wing wall),
4. Oprit, plat injak (Approach slab)
5. Konsol pendek untuk jacking (Corbel),
6. Tumpuan (Bearing).
b. Pilar jembatan (Pier),
1. Kepala pilar (Pier Head),
2. Pilar (Pier), yg berupa dinding, kolom, atau portal,
3. Konsol pendek untuk jacking (Corbel),
4.  Tumpuan (Bearing).
3. Fondasi
Fondasi jembatan berfungsi meneruskan seluruh beban jembatan ke tanah dasar. Berdasarkan sistimnya, fondasi abutment atau pier jembatan dapat dibedakan menjadi beberapa macam jenis, antara lain :
a. Fondasi telapak (spread footing)
b. Fondasi sumuran (caisson)
c. Fondasi tiang (pile foundation)
1. Tiang pancang kayu (Log Pile),
2. Tiang pancang baja (Steel Pile),
3. Tiang pancang beton (Reinforced Concrete Pile),
4. Tiang pancang beton prategang pracetak (Precast Prestressed Concrete Pile), spun pile,
5. Tiang beton cetak di tempat (Concrete Cast in Place), borepile, franky pile,
6. Tiang pancang komposit (Compossite Pile).

Diatas berikut adalah sedikit penjelasan tentang jembatan secara umum baik fungsi jembatan, jenis-jenis jembatan, struktur jembatan , bahan konstruksi jembatan serta struktur jembatan secara umum.
Dan di bawah berikut merupakan jembatan yang kami temukan di sekitar kami
1. jembatan struktur baja ( jembatan kali krasak jalan magelang-yogyakarta)


Jembatan baja yaitu jembatan yang mayoritas bahannya dari baja.sedangkan konstruksinya dipertimbangkan pada  kebutuhan bentang,bisa berbentuk rangka bisa hanya merupakan baja propil menerus.

Kelebihan Jembatan Rangka Baja:
Gaya batang utama merupakan gaya aksial
Dengan sistem badan terbuka (open web) pada rangka batang dimungkinkan menggunakan tinggi maksimal dibandingkan dengan jembatan balok tanpa rongga.
Besi baja mempunyai kuat tarik dan kuat tekan yang tinggi, sehingga dengan material yang sedikit bisa memenuhi kebutuhan struktur.
Keuntungan lain bisa menghemat tenaga kerja karena besi baja diproduksi di pabrikan dilapangan hanya memasang saja.
Setelah selesai masa layan, besi baja bisa dibongkar dengan mudah dan dipindahkan ke tempat lain, setelah masa layan, jembatan baja bisa dengan mudah diperbaiki dari karat.
Pemasangan jembatan baja di lapangan lebih cepat dibandingkan dengan jembatan beton. 
Kelemahan Jembatan Baja batang:
Efisiensi rangka Baja tergantung dari panjang bentangnya, artinya jika jembatan rangka batang dibuat semakin panjang,maka ukuran dari rangka batang itu sendiri juga harus diperbesar atau dibuat lebih tinggi dengan sudut yang lebih besar untuk menjaga kekakuannya, sampai rangka batang itu mencapai titik dimana berat sendiri jembatan terlalu besar ,sehingga rangka batang tidak mampu lagi mendukung beban tersebut. Kelemahan lain dari jembatan Rangka baja adalah baja beresiko berkarat dan biaya oprasional jembatan baja lebih mahal di bandingkan beton






2. jembatan gantung/ jembatan kabel
 ( jembatan gantung di daerah sekitar merapi kab. Magelang)

Jembatan Gantung/ jembatan kabel adalah sebuah sistem struktur jembatan yang bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik, terdiri atas kabel baja, sendi, batang, dsb
Keuntungan dan Kelemahan Struktur Kabel
Keuntungan struktur kabel :
  1. Elemen kabel merupakan elemen konstruksi paling ekonomis untuk bentang jembatan yang panjang
  2. Ringan, meminimalisasi beban sendiri sebuah konstruksi
  3. Memiliki daya tahan yang besar terhadap gaya tarik, untuk bentangan ratusan meter mengungguli semua sistem lain
  4. Memberikan efisiensi ruang lebih besar
  5. Dari segi teknik, pada saat terjadi penurunan penopang, kabel segera menyesuaikan diri pada kondisi keseimbangan yang baru, tanpa adanya perubahan yang berarti dari tegangan
Kelemahan struktur kabel
Apabila lantai kerja tidak cukup kaku, maka jembatan penggantung akan bergoyang dan menjadi tidak stabil jika terkena angin dan getaran akibat resonansi.
3. Jembatan Beton ( jembatan beton kali senowo kab. Magelang )




Jembatan beton adalah jembatan yang bahan konstruksinya mayoritas dari material beton .
Kelebihan jembatan beton .
  1. Beton tahan terhadap  getaran, beban angin serta tahan terhadap berubahan temperatur
  2. berbagai bentuk konstruksi dapat dibuat dari bahan beton menurut selera perancang atau pemakai.
  3. Biaya pemeliharaan atau perawatan sangat sedikit), serta umur jembatan beton lebih lama

Kekurangan jembatan beton
1.    Jembatan beton memiliki berat massa yang besar sehingga di perlukan pondasi yang kuat.
2.    Perlu Pengawasan Ketat saat pekerjaan pembuatan jembatan beton untuk Menjamin Kualitas Beton
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar